PANORAMIC BANTEN

Tragedi Konten Berujung Petaka: Dua Pelajar SMA di Tegal Dilaporkan Tenggelam Setelah Nekat Terjun dari Jembatan Pelangi

16 October 2025
Tragedi Konten Berujung Petaka: Dua Pelajar SMA di Tegal Dilaporkan Tenggelam Setelah Nekat Terjun dari Jembatan Pelangi

Panoramic Banten. Sebuah peristiwa tragis mengguncang warga Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, setelah dua pelajar SMA dilaporkan tenggelam di Sungai Gung usai melakukan aksi nekat terjun dari Jembatan Pelangi demi membuat konten media sosial. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu sore sekitar pukul 16.30 WIB, dan sempat terekam oleh teman korban yang ikut merekam video untuk diunggah ke platform TikTok.

Menurut keterangan saksi mata, kedua remaja laki-laki tersebut awalnya terlihat tertawa dan bersemangat melakukan “tantangan lompat bebas” dari jembatan setinggi sekitar 12 meter. Namun, setelah melompat, arus sungai yang deras membuat keduanya kesulitan berenang ke tepi. Warga yang berada di sekitar lokasi langsung berusaha menolong, namun hanya satu korban yang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Satu korban lainnya masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan.

Kepala BPBD Kabupaten Tegal, Sutrisno, menjelaskan bahwa pencarian korban dilakukan hingga malam hari dengan menerjunkan tim penyelam dan perahu karet. “Kami telah menurunkan personel gabungan dari BPBD, Basarnas, dan relawan. Arus sungai cukup deras karena curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir,” ujarnya. Ia juga mengimbau masyarakat, terutama anak muda, agar tidak melakukan aksi berbahaya hanya demi konten media sosial.

Sementara itu, pihak sekolah tempat korban menuntut ilmu menyampaikan duka mendalam atas insiden tersebut. Kepala Sekolah menegaskan akan memperkuat pendidikan karakter dan literasi digital bagi siswa agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial. “Fenomena konten challenge ini sudah meresahkan. Anak-anak perlu memahami bahwa popularitas di dunia maya tidak sebanding dengan risiko nyawa,” ucapnya dengan nada prihatin.
 
Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus konten berbahaya yang memakan korban jiwa di Indonesia. Pemerhati media sosial menilai, kurangnya pengawasan serta tekanan sosial untuk mendapatkan pengakuan daring menjadi faktor utama meningkatnya aksi ekstrem di kalangan remaja. Pemerintah daerah pun berencana memasang rambu larangan dan pagar pengaman di sekitar Jembatan Pelangi untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Tragedi Konten Berujung Petaka: Dua Pelajar SMA di Tegal Dilaporkan Tenggelam Setelah Nekat Terjun dari Jembatan Pelangi