Panoramic.  Insiden ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta menjadi pengingat penting tentang bahaya laten perundungan (bullying) di lingkungan pendidikan. Dari hasil penyelidikan awal, muncul dugaan bahwa pelaku merupakan siswa yang kerap mengalami tekanan sosial di sekolahnya. Situasi ini membuka ruang diskusi yang lebih luas tentang pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental remaja. 

Pihak sekolah bersama pemerintah daerah kini tidak hanya fokus pada penanganan fisik korban, tetapi juga pemulihan psikologis bagi seluruh siswa yang terdampak. Tim psikolog dari Dinas Pendidikan dan lembaga konseling remaja telah diterjunkan untuk memberikan pendampingan emosional, terapi kelompok, dan sesi konseling bagi siswa yang mengalami trauma. 

Para ahli menilai, peristiwa ini harus menjadi momentum bagi dunia pendidikan untuk memperkuat sistem deteksi dini terhadap kasus perundungan. Lingkungan sekolah diharapkan menjadi ruang aman, tempat siswa bisa tumbuh tanpa rasa takut, tekanan sosial, atau diskriminasi. Empati, komunikasi terbuka, dan pendidikan karakter perlu dijadikan fondasi utama dalam upaya mencegah terulangnya kejadian serupa.