Pemerintah Optimis Capai Swasembada Gula Nasional: Target 2030 Makin Dekat

Panoramic Banten. Pemerintah Indonesia menunjukkan optimisme tinggi dalam mencapai target swasembada gula nasional. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa dalam dua hingga tiga tahun ke depan, Indonesia diproyeksikan mampu memenuhi seluruh kebutuhan gula konsumsi rumah tangga secara mandiri. Sementara itu, kebutuhan industri diharapkan dapat tercukupi sepenuhnya pada tahun 2030.
Langkah-langkah strategis pun telah disiapkan, termasuk revitalisasi pabrik gula yang sudah tua, pembukaan lahan tebu baru berbasis kemitraan dengan petani lokal, serta penerapan teknologi pertanian presisi. “Kami mendorong efisiensi produksi dan perluasan lahan produktif sebagai kunci keberhasilan,” ungkap Menteri Amran dalam konferensi pers terbaru di Jakarta.
Data Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa kebutuhan gula nasional saat ini berkisar 6 juta ton per tahun, sementara produksi dalam negeri baru mampu memenuhi sekitar 2,5 juta ton. Ketergantungan terhadap impor, terutama untuk gula rafinasi, masih cukup besar. Oleh karena itu, proyek swasembada ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mengurangi beban devisa.
Namun, sejumlah tantangan tetap membayangi, seperti alih fungsi lahan, harga gula domestik yang belum kompetitif, dan ketimpangan distribusi antarwilayah. Untuk itu, pemerintah menggandeng BUMN, pelaku industri, dan koperasi tani guna menciptakan ekosistem pertanian tebu yang sehat dan berkelanjutan. Kolaborasi lintas sektor dianggap sebagai kunci dalam mewujudkan target ambisius ini.
Optimisme menuju swasembada gula nasional bukan hanya soal produksi, tetapi juga tentang kemandirian bangsa dalam menjaga pasokan pangan strategis. Dengan komitmen dan kerja sama dari semua pihak, Indonesia diyakini mampu mengakhiri ketergantungan terhadap impor dan menjadikan sektor perkebunan tebu sebagai pilar ekonomi rakyat yang berdaya saing global.