PAUS LEO XIV TERPILIH, GANTIKAN MENDIANG PAUS FRANSISKUS: MOMEN BERSEJARAH DI VATIKAN

Panoramic Banten. Gereja Katolik Roma resmi memiliki pemimpin baru setelah wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025. Dalam konklaf yang digelar selama dua hari dan diikuti oleh 133 kardinal dari berbagai negara, Kardinal Robert Francis Prevost terpilih sebagai Paus ke-267. Ia mengambil nama Paus Leo XIV, menjadikannya sebagai Paus pertama dalam sejarah yang berasal dari Amerika Serikat.
Dari Chicago ke Takhta Suci
Paus Leo XIV lahir di Chicago, Illinois, pada 14 September 1955. Sebagai anggota Ordo Santo Agustinus (OSA), beliau menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam pelayanan Gereja di berbagai negara, terutama sebagai misionaris dan Uskup di Chiclayo, Peru. Sejak 2023, ia menjabat sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup di Vatikan.
Selain dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan peduli terhadap keadilan sosial, Paus Leo XIV juga dikenal karena pendekatannya yang pastoral dan kemampuan berkomunikasi dalam lima bahasa, termasuk Spanyol dan Italia.
Pemilihan dan Sambutan Dunia
Pemilihan Paus Leo XIV diumumkan secara tradisional melalui kemunculan asap putih dari cerobong Kapel Sistina. Di balkon Basilika Santo Petrus, Kardinal Dominique Mamberti mengumumkan kepada dunia: “Habemus Papam!”
Dalam pidato perdananya, Paus Leo XIV menyampaikan penghormatan khusus kepada pendahulunya, Paus Fransiskus, dan menyerukan perdamaian, solidaritas global, serta kepedulian terhadap kaum miskin dan terpinggirkan.
Reaksi dunia segera mengalir. Presiden Peru Dina Boluarte menyebutnya sebagai "kebanggaan Amerika Latin," sementara mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan bahwa ini adalah "kehormatan besar bagi bangsa kami." Umat Katolik di seluruh dunia pun menyambutnya dengan doa dan sukacita.
Tantangan Kepemimpinan
Paus Leo XIV menghadapi tantangan besar di awal masa kepausannya. Di antaranya:
Melanjutkan agenda reformasi Gereja yang dirintis Paus Fransiskus.
Menangani isu-isu global seperti perubahan iklim, migrasi, dan ketimpangan ekonomi.
Menjembatani perbedaan pandangan di antara umat Katolik dari berbagai latar budaya dan tradisi.
Dengan pengalaman pastoral yang luas dan komitmen terhadap nilai-nilai sosial Gereja, Paus Leo XIV diharapkan membawa angin segar dalam arah pelayanan dan kepemimpinan Gereja Katolik abad ke-21.