Ancaman Penghancuran Lahan Gambut di Riau: Alarm Bagi Lingkungan dan Masa Depan

Panoramic Banten. Lahan gambut di Provinsi Riau kembali menghadapi ancaman serius. Berdasarkan laporan pemantauan lingkungan terbaru, aktivitas pembukaan lahan yang masif terus berlangsung di beberapa wilayah, terutama di Kabupaten Pelalawan, Indragiri Hilir, dan Kepulauan Meranti. Kegiatan ini umumnya dilakukan untuk ekspansi kebun sawit maupun pengembangan proyek industri, meskipun sebagian besar area tersebut termasuk dalam ekosistem gambut yang rentan.
Padahal, lahan gambut memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Tidak hanya menyimpan cadangan karbon dalam jumlah besar, gambut juga berfungsi sebagai penyerap air alami dan benteng terhadap perubahan iklim. Namun, alih fungsi lahan secara besar-besaran berisiko menyebabkan emisi gas rumah kaca dalam skala tinggi dan meningkatkan potensi kebakaran hutan seperti yang pernah terjadi hebat pada tahun 2015.
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia kehilangan sekitar 242.000 hektare hutan primer sepanjang tahun 2024. Meskipun angka ini menurun 14% dari tahun sebelumnya, sebagian besar deforestasi tersebut masih terjadi di kawasan bergambut, dengan Riau sebagai salah satu titik rawan. Ironisnya, banyak pembukaan lahan dilakukan tanpa kejelasan izin atau berada di zona rawan ekologis.
Sejumlah aktivis dan lembaga lingkungan mendesak pemerintah untuk memperkuat penegakan hukum dan mempercepat rehabilitasi ekosistem gambut yang rusak. Mereka menekankan pentingnya transparansi dalam pemanfaatan lahan dan mendukung moratorium pembukaan lahan baru di area gambut. “Kalau kita terus menutup mata, kita sedang menggali kubur bagi masa depan ekologis Indonesia,” ujar Rina Kartikasari dari Koalisi Hijau Riau.
Kondisi ini menjadi peringatan keras bahwa pembangunan ekonomi tidak boleh dilakukan dengan mengorbankan lingkungan. Riau, sebagai salah satu paru-paru Sumatra, harus dijaga dengan kebijakan yang berorientasi jangka panjang, bukan keuntungan sesaat. Gambut bukan sekadar tanah basah, melainkan penjaga bumi yang tak tergantikan.