Panoramic Banten. Bulan Mei belum usai, tapi langit Indonesia kembali bersuara. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir di berbagai wilayah Tanah Air. Cuaca ekstrem ini diperkirakan berlangsung mulai 26 hingga 27 Mei 2025, terutama di wilayah-wilayah padat penduduk seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, hingga Palembang dan Denpasar.

Menurut BMKG, kondisi atmosfer yang labil ditambah aktivitas gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) menjadi pemicu utama cuaca ekstrem ini. Awan konvektif tumbuh dengan cepat, membawa hujan deras dalam waktu singkat, yang berpotensi memicu banjir, longsor, dan pohon tumbang. Bagi warga yang tinggal di dataran rendah atau bantaran sungai, kewaspadaan ekstra sangat diperlukan.

Tak hanya itu, daerah pesisir dan pelabuhan juga diminta berhati-hati terhadap gelombang tinggi dan cuaca buruk yang bisa mengganggu aktivitas pelayaran. BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tidak berteduh di bawah pohon atau baliho saat hujan deras disertai petir berlangsung.

Bagi para pengendara, pastikan kendaraan dalam kondisi prima dan hindari berkendara saat visibilitas rendah. Sedangkan untuk keluarga di rumah, periksa atap, saluran air, dan pohon di sekitar rumah yang mungkin rawan tumbang. Langkah kecil seperti ini bisa menyelamatkan jiwa dan mencegah kerugian besar.

Musim hujan memang bagian dari siklus alam, tapi kesiapan dan kesadaran kita adalah kunci keselamatan. Jadi, tetap pantau informasi cuaca dari BMKG secara berkala dan jangan lupa—payung, jas hujan, serta kewaspadaan adalah barang wajib saat ini.