Panoramic Banten. Bank Dunia (World Bank) resmi menetapkan standar baru garis kemiskinan global yang menyebabkan jumlah penduduk miskin di Indonesia melonjak drastis menjadi 194 juta jiwa. Angka ini setara dengan lebih dari 70 persen total populasi Indonesia saat ini.

Kenaikan jumlah tersebut bukan disebabkan oleh peningkatan kemiskinan faktual semata, melainkan karena perubahan metode penghitungan. Bank Dunia kini menggunakan garis kemiskinan baru sebesar US$3,65 per hari untuk negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah, termasuk Indonesia, menggantikan standar lama sebesar US$1,90 per hari.

Perubahan ini bertujuan untuk mencerminkan kondisi ekonomi global yang telah mengalami inflasi dan peningkatan biaya hidup, terutama pasca pandemi dan krisis pangan serta energi dunia. Dengan garis kemiskinan yang lebih tinggi, maka semakin banyak penduduk yang sebelumnya dianggap "tidak miskin", kini masuk dalam kategori miskin secara global.

Pemerintah Indonesia merespons laporan ini dengan menyatakan perlunya kebijakan penanggulangan kemiskinan yang lebih komprehensif dan adaptif terhadap standar global. Selain itu, pemerintah juga didorong untuk memperkuat jaring pengaman sosial dan mendorong penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan.

Meningkatnya angka kemiskinan versi global ini menjadi pengingat penting bahwa ketimpangan ekonomi masih menjadi tantangan besar yang harus diselesaikan secara serius dan sistematis.