Panoramic Banten. Setelah sempat diblokir selama hampir dua bulan, platform media sosial TikTok resmi kembali mendapat izin operasi di Indonesia. Keputusan ini diambil setelah perusahaan induk ByteDance menyerahkan seluruh data hasil protes dan aktivitas pengguna kepada pemerintah Indonesia sebagai bagian dari kesepakatan transparansi dan keamanan data.
 
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan bahwa langkah TikTok ini merupakan bentuk kepatuhan terhadap peraturan baru yang mewajibkan seluruh platform digital asing untuk menyimpan dan melaporkan data pengguna secara terbuka kepada otoritas nasional. “Kami menyambut baik kerja sama ini. Keamanan data warga negara adalah prioritas,” ujar Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi, dalam konferensi pers.

Sebelumnya, TikTok menghadapi tekanan besar dari pemerintah Indonesia setelah muncul laporan tentang ketidaksesuaian pelaporan data pengguna, serta adanya kampanye protes online yang diduga tidak transparan. Penyerahan data protes ini menjadi bagian dari audit digital yang diawasi langsung oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Dewan Keamanan Nasional (DKN).
 
Juru bicara TikTok Indonesia mengungkapkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mematuhi semua peraturan lokal dan memastikan platformnya digunakan secara aman. “Kami menghormati kebijakan pemerintah Indonesia dan akan terus bekerja sama dalam menjaga ekosistem digital yang sehat dan terbuka,” katanya dalam pernyataan resmi. Ia juga memastikan bahwa operasi bisnis TikTok Shop akan kembali berjalan bertahap setelah mendapat persetujuan lanjutan dari regulator.
 
Dengan kembalinya TikTok beroperasi, para kreator konten dan pelaku UMKM di seluruh Indonesia menyambut kabar ini dengan antusias. Pemerintah berharap langkah ini menjadi contoh bahwa kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan teknologi global dapat menciptakan ekosistem digital yang aman, transparan, dan produktif untuk masyarakat luas.