Panoramic Banten. Gelombang kepanikan melanda jutaan pemain Roblox di seluruh dunia setelah sebuah notice viral di media sosial menyebutkan bahwa platform game populer itu akan resmi ditutup pada 1 September 2025. Kabar ini langsung menyebar dengan cepat, memicu perdebatan di kalangan gamer, orang tua, hingga komunitas developer yang selama ini bergantung pada Roblox sebagai ruang kreasi digital.

Roblox sendiri bukan hanya sekadar permainan, melainkan sebuah ekosistem yang memungkinkan pemain membuat dunia virtual, membangun game sendiri, bahkan menghasilkan uang melalui konten buatan pengguna. Tak heran, isu penutupan ini membuat banyak pihak cemas, terutama developer muda yang menjadikan Roblox sebagai sumber penghasilan.

Di tengah derasnya isu, pihak Roblox segera memberikan klarifikasi. Melalui akun resmi mereka, perusahaan menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk menutup platform, dan notice yang beredar adalah hoaks. Mereka menyebut rumor itu sebagai bentuk disinformasi yang sengaja dihembuskan pihak tak bertanggung jawab, kemungkinan besar untuk menimbulkan kepanikan publik.
 
Fenomena ini menjadi pengingat betapa cepatnya kabar palsu menyebar di era digital. Apalagi, Roblox adalah salah satu platform gaming dengan basis pengguna terbesar di dunia, sehingga isu sekecil apa pun bisa menimbulkan efek domino. Para pakar digital pun menekankan pentingnya literasi media, agar masyarakat tidak langsung percaya pada kabar yang belum diverifikasi.
 
Meski rumor ini akhirnya terbantahkan, insiden tersebut tetap meninggalkan pelajaran berharga. Roblox terbukti masih menjadi bagian penting dalam dunia hiburan dan industri kreatif global. Alih-alih berakhir, perusahaan ini justru dikabarkan tengah menyiapkan fitur-fitur baru untuk memperkuat ekosistemnya. Bagi para gamer, satu hal kini pasti: Roblox masih akan menemani layar mereka, setidaknya untuk waktu yang sangat lama.