Panoramic Banten. Di tengah maraknya tren gaya hidup sehat, ada satu metode diet yang makin ramai dibicarakan, terutama di kalangan selebriti: Prolonged Fasting atau puasa berkepanjangan. Bukan sekadar skip makan malam, diet ini menantang tubuh untuk tidak mengonsumsi kalori selama lebih dari 24 jam—bahkan ada yang hingga 72 jam!

Nama-nama terkenal seperti Ashanty dan beberapa selebgram fitnes telah membagikan pengalaman mereka menjalani diet ini. Hasilnya? Penurunan berat badan drastis hingga 8 kg dalam seminggu! Tapi benarkah aman?

Apa itu Prolonged Fasting?

Secara sederhana, Prolonged Fasting adalah praktik tidak makan sama sekali (kecuali air putih, teh tanpa gula, atau elektrolit) selama periode waktu tertentu—biasanya lebih dari 24 jam. Berbeda dengan intermittent fasting yang hanya berkisar 16–18 jam puasa, versi ini lebih ekstrem dan menuntut kesiapan mental dan fisik.

Mengapa Selebriti Suka? 

Bagi selebriti yang harus tampil bugar dalam waktu singkat, metode ini jadi "jalan pintas" menurunkan berat badan secara cepat. Selain itu, mereka juga didampingi ahli gizi, dokter, dan personal trainer—sesuatu yang belum tentu dimiliki masyarakat umum.

Beberapa klaim manfaatnya termasuk:

• Detoksifikasi tubuh
• Menurunkan insulin
• Memperbaiki sistem metabolisme
• Mengurangi inflamasi

Tapi ingat, semua ini masih butuh dukungan riset jangka panjang.

Waspadai Risiko!

Meski terlihat menggiurkan, prolonged fasting bukan tanpa risiko. Tubuh yang tidak siap bisa mengalami:

• Pusing dan lemas
• Gangguan pencernaan
• Tekanan darah rendah
• Gangguan pola makan (eating disorder)
• Efek yoyo: berat badan turun cepat, lalu naik lagi lebih cepat

Terutama bagi ibu menyusui, remaja, penderita maag, atau orang dengan riwayat penyakit tertentu, diet ini sangat tidak dianjurkan tanpa pengawasan medis.

Lalu, Apa Alternatifnya?

Kalau kamu ingin mengikuti jejak hidup sehat ala selebriti, mungkin bisa mulai dari versi ringan: intermittent fasting 16:8, atau sekadar memperbaiki pola makan—perbanyak sayur, kurangi gula, dan tidur cukup. Ingat, tubuh kita bukan tempat eksperimen. Apa yang cocok bagi selebriti, belum tentu cocok untuk kita.

 Prolonged fasting bisa jadi metode yang efektif jika dilakukan dengan pengetahuan dan pengawasan yang tepat. Namun, jika tujuannya hanya untuk “turun cepat buat tampil kece,” pertimbangkan ulang. Karena kesehatan sejati bukan sekadar angka di timbangan, tapi bagaimana tubuh kita terasa setiap hari.