Panoramic Banten. Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyambut langsung kedatangan Presiden Republik Indonesia di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, setelah menghadiri KTT Perdamaian di Timur Tengah yang digelar di Kairo, Mesir. Dalam kesempatan tersebut, Presiden menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendorong terciptanya perdamaian yang adil dan berkelanjutan di kawasan Timur Tengah, khususnya dalam isu Palestina.
 
Presiden menyampaikan bahwa posisi Indonesia tetap konsisten dalam memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan rakyat Palestina. “Indonesia berdiri teguh pada prinsip kemanusiaan dan keadilan. Kami mendukung solusi dua negara yang hidup berdampingan secara damai dan saling menghormati,” ujar Presiden dalam keterangan pers usai tiba di Tanah Air. Beliau juga menekankan pentingnya peran aktif negara-negara di Asia dan Afrika dalam mendorong diplomasi damai tanpa kekerasan.
 
KTT di Mesir tersebut dihadiri oleh lebih dari 30 kepala negara dan pemerintahan, termasuk Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan sejumlah organisasi internasional. Forum ini membahas langkah konkret menuju gencatan senjata permanen, bantuan kemanusiaan, dan pembangunan pascakonflik. Dalam pidatonya di forum tersebut, Presiden Indonesia menekankan bahwa stabilitas di Timur Tengah merupakan kunci bagi perdamaian global dan keamanan energi dunia.
 
Sementara itu, Menhan Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Presiden dalam forum internasional tersebut. “Kehadiran Indonesia di forum global seperti ini menunjukkan bahwa kita tidak hanya aktif di kawasan Asia Tenggara, tetapi juga berkontribusi nyata untuk perdamaian dunia. Ini adalah implementasi dari amanat konstitusi, yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” ungkap Prabowo.
 
Pemerintah Indonesia juga berencana memperkuat diplomasi kemanusiaan melalui pengiriman bantuan medis, logistik, dan tenaga sukarela ke wilayah terdampak konflik di Gaza dan sekitarnya. Selain itu, Indonesia akan bekerja sama dengan Mesir, Yordania, dan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk membentuk mekanisme bantuan permanen yang transparan dan berkelanjutan. Langkah ini menegaskan peran Indonesia sebagai jembatan perdamaian yang netral, humanis, dan berorientasi pada kemanusiaan global.