PANORAMIC BANTEN

Mengenali Gejala BPD: Ketika Luka Batin Membentuk Pola yang Sulit Dipahami 

9 June 2025
Mengenali Gejala BPD: Ketika Luka Batin Membentuk Pola yang Sulit Dipahami 

Panoramic Banten. Borderline Personality Disorder (BPD) atau gangguan kepribadian ambang merupakan salah satu kondisi kesehatan mental yang sering tidak dikenali, bahkan oleh penderitanya sendiri. Gambar kampanye kesehatan mental dari Valley Spring Recovery Center menyoroti tujuh gejala utama BPD yang perlu dipahami oleh masyarakat luas. 

Berikut adalah tujuh gejala utama dari BPD: 

1. Takut Ditinggalkan (Fear of Abandonment)
Penderita BPD sering kali merasa sangat takut akan ditinggalkan orang yang dicintainya. Ketakutan ini bisa muncul secara berlebihan, bahkan tanpa alasan jelas.

2. Hubungan yang Tidak Stabil (Unstable Relationships)
Hubungan dengan orang lain sering kali intens dan penuh gejolak, bisa sangat akrab dalam satu waktu, lalu berubah menjadi penuh konflik secara tiba-tiba.

3. Gambaran Diri yang Tidak Stabil (Unstable Self-Image)
Penderita merasa bingung dengan identitas dirinya sendiri. Pandangan tentang siapa diri mereka, apa tujuan mereka, dan nilai-nilai yang mereka anut bisa berubah drastis dalam waktu singkat.

4. Impulsivitas (Impulsivity)
Tindakan impulsif yang membahayakan diri, seperti belanja berlebihan, seks berisiko, menyetir ugal-ugalan, atau menyakiti diri sendiri, sering dilakukan sebagai cara pelarian dari tekanan emosional.

5. Ketidakstabilan Emosi (Emotional Instability)
Perubahan suasana hati bisa sangat cepat dan ekstrem, seperti dari senang ke marah atau dari bahagia ke sedih dalam hitungan menit hingga jam.

6. Amarah yang Intens (Intense Anger)
Serangan marah yang tidak proporsional terhadap situasi sering terjadi. Amarah bisa meledak secara tiba-tiba dan sulit dikendalikan.

7. Perasaan Kosong yang Kronis (Chronic Feelings of Emptiness)
Banyak penderita merasa hampa, kosong, dan tidak bermakna dalam waktu yang lama. Perasaan ini membuat mereka kesulitan menemukan ketenangan batin.

Gejala-gejala ini tidak hanya menyulitkan penderitanya, tetapi juga orang-orang di sekitarnya. Karena sering disalahpahami sebagai “drama” atau “manipulatif”, penderita BPD rentan terhadap stigma sosial dan isolasi emosional.
 
Penting untuk disadari bahwa BPD adalah kondisi medis yang bisa diatasi dengan dukungan psikologis yang tepat. Terapi seperti Dialectical Behavior Therapy (DBT), psikoterapi individual, dan dukungan sosial yang konsisten terbukti efektif membantu pemulihan.
 
Peningkatan literasi kesehatan mental di masyarakat sangat penting agar para penyintas BPD bisa mendapatkan pemahaman dan dukungan, bukan penolakan. Semakin dini dikenali, semakin besar peluang untuk hidup yang lebih stabil, sehat, dan penuh harapan.
 

Mengenali Gejala BPD: Ketika Luka Batin Membentuk Pola yang Sulit Dipahami