Panoramic Banten. Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pergerakan lapisan batuan di bawah tanah. Peristiwa ini biasanya muncul ketika lempeng tektonik bumi saling bertabrakan, bergeser, atau bergesekan sehingga menimbulkan energi yang dilepaskan secara tiba-tiba. Energi inilah yang merambat ke permukaan dalam bentuk gelombang seismik dan terasa sebagai guncangan. 

Penyebab utama gempa bumi terbagi menjadi beberapa jenis. Pertama, gempa tektonik, yaitu gempa yang terjadi karena pergeseran lempeng bumi—ini adalah jenis gempa paling umum. Kedua, gempa vulkanik yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi, biasanya terjadi sebelum atau saat letusan. Ketiga, gempa buatan atau gempa runtuhan yang terjadi akibat aktivitas manusia, misalnya peledakan tambang, atau runtuhnya gua bawah tanah. 

Dampak gempa sangat beragam, mulai dari kerusakan fisik hingga korban jiwa. Getaran kuat dapat merobohkan bangunan, merusak infrastruktur, memicu longsor, bahkan tsunami bila terjadi di bawah laut. Selain itu, gempa juga menimbulkan dampak psikologis seperti trauma, rasa takut berkepanjangan, dan gangguan mental bagi korban yang mengalaminya. Oleh sebab itu, gempa termasuk bencana alam yang paling berbahaya. 

Untuk mengurangi risiko, mitigasi bencana menjadi hal penting. Pemerintah dan masyarakat perlu meningkatkan kesadaran melalui simulasi evakuasi, membangun rumah tahan gempa, serta memasang sistem peringatan dini. Individu juga dapat menyiapkan tas darurat berisi kebutuhan pokok, dokumen penting, obat-obatan, dan senter untuk digunakan saat keadaan darurat. 

Pada akhirnya, gempa bumi adalah fenomena alam yang tidak bisa dicegah, tetapi dampaknya dapat diminimalkan dengan kesiapsiagaan dan pengetahuan. Memahami apa itu gempa, bagaimana cara terjadinya, serta langkah menghadapi situasi darurat akan membantu masyarakat lebih tangguh menghadapi bencana. Dengan begitu, meski gempa adalah ancaman nyata, kita tetap bisa membangun kehidupan yang lebih aman dan siap siaga.