Panoramic Banten. Generasi Z, yang dikenal sebagai digital native, kini menunjukkan perubahan gaya hidup yang signifikan dalam kebiasaan berbelanja. Jika dahulu mengunjungi mall menjadi aktivitas utama untuk berbelanja sekaligus rekreasi, kini tren bergeser ke ranah digital. Belanja online menjadi pilihan favorit karena menawarkan kenyamanan, kecepatan, dan beragam promo menarik yang sulit ditandingi oleh pusat perbelanjaan konvensional.
 
Data dari berbagai riset menunjukkan bahwa lebih dari separuh Gen Z di Indonesia kini rutin berbelanja melalui platform e-commerce. Faktor utama yang mendorong perubahan ini adalah kemudahan akses teknologi. Dengan hanya menggunakan smartphone, generasi muda bisa menemukan berbagai kebutuhan, dari pakaian hingga gadget, tanpa harus keluar rumah.
 
Selain faktor praktis, pengalaman berbelanja online juga dinilai lebih personal. Algoritma di platform digital mampu merekomendasikan produk sesuai dengan preferensi masing-masing pengguna. Ditambah lagi, metode pembayaran digital dan layanan pengiriman yang cepat membuat proses transaksi semakin efisien. Inilah yang membuat belanja online terasa lebih sesuai dengan gaya hidup Gen Z yang serba instan dan dinamis.
 
Meski begitu, belanja di mall masih memiliki daya tarik tersendiri. Bagi sebagian anak muda, mall tetap menjadi tempat hiburan dan ruang sosial untuk berkumpul bersama teman atau keluarga. Namun, fokus mereka kini lebih kepada pengalaman rekreasi, seperti menonton bioskop atau menikmati kuliner, ketimbang sekadar berbelanja barang.
 
Perubahan perilaku konsumsi ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi industri ritel. Mall dan pusat perbelanjaan dituntut berinovasi agar tetap relevan, misalnya dengan menghadirkan konsep experience shopping yang lebih menarik. Sementara itu, e-commerce akan terus menguat sebagai pusat transaksi generasi muda. Jika tren ini berlanjut, maka masa depan industri belanja Indonesia akan semakin digital, mengikuti jejak Generasi Z yang tumbuh bersama teknologi.