Panoramic Banten.  Dalam sebuah diskusi akademik yang melibatkan mahasiswa doktoral dari berbagai perguruan tinggi di Banten dan Jakarta, Lona Noviani, mahasiswa doktoral pendidikan manajemen dari Universitas Islam Negeri (UIN) Banten, memaparkan pandangannya tentang dinamika Generasi Z (Gen Z) di dunia kerja. Lona menjelaskan bahwa Gen Z yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, membawa karakteristik unik ke dunia profesional. Tumbuh di era teknologi, Gen Z sangat adaptif terhadap digitalisasi dan dikenal memiliki kreativitas tinggi. “Generasi ini adalah pionir dalam membawa perubahan berbasis teknologi. Mereka punya potensi besar untuk mendorong inovasi di berbagai sektor,” ungkap Lona di hadapan para peserta diskusi. 

Namun, Lona juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi Gen Z. Ia menyampaikan bahwa banyak perusahaan masih memiliki stigma negatif terhadap generasi ini, menganggap mereka kurang memiliki daya tahan kerja, sulit beradaptasi dengan budaya organisasi, dan sering kali memiliki ekspektasi karier yang tidak realistis. “Bukan hanya soal kemampuan teknis, Gen Z perlu terus mengasah soft skills seperti komunikasi efektif, kerja sama tim, serta ketangguhan emosional,” tambahnya. 

Diskusi ini juga memperlihatkan kesamaan pandangan di antara para mahasiswa doktoral, bahwa meskipun tantangan itu nyata, Gen Z membawa peluang besar untuk mempercepat perubahan positif di dunia kerja. Lona menekankan pentingnya peran manajemen organisasi dalam membina, membimbing, dan memberikan ruang fleksibilitas bagi Gen Z agar mereka bisa berkembang secara optimal. 

“Jika pendekatannya tepat, Gen Z bukanlah ancaman, melainkan aset berharga bagi masa depan dunia kerja,” tutup Lona di akhir diskusi akademik yang berlangsung dinamis tersebut.