Panoramic Banten. Sekitar 200.000 buruh dari berbagai serikat pekerja memadati kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada peringatan Hari Buruh Internasional 2025. Aksi damai ini membawa enam tuntutan utama yang digagas oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), dengan fokus pada keadilan dan perlindungan hak-hak pekerja. 

Tuntutan-tuntutan yang disuarakan meliputi: 

1. Penghapusan sistem kerja outsourcing
2. Pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT)
3. Revisi UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4. Penetapan upah layak bagi pekerja
5. Pengesahan RUU Perampasan Aset sebagai langkah pemberantasan korupsi
6. Pembentukan Satgas Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK)

Para buruh juga menekankan pentingnya percepatan pengesahan RUU PPRT sebagai bentuk perlindungan terhadap pekerja rumah tangga, yang selama ini dinilai kurang mendapatkan payung hukum memadai. Selain itu, isu PHK massal dan desakan atas pemberian upah yang manusiawi menjadi sorotan serius dalam aksi ini.
 

Menanggapi undangan serikat buruh, Menteri Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Presiden, Prasetyo Hadi, menyatakan bahwa Presiden RI dijadwalkan hadir dalam peringatan ini. “Insya Allah, Bapak Presiden akan hadir sebagai bentuk dukungan terhadap peran vital buruh dalam pembangunan ekonomi nasional,” ujarnya, Rabu (30/4/2025).
 
Untuk menjamin kelancaran dan keamanan acara, Polda Metro Jaya mengerahkan sebanyak 13.252 personel gabungan. Pasukan ini terdiri dari 9.591 anggota Polri, 3.385 personel TNI, serta 276 petugas dari instansi pemerintah daerah. Aparat disiagakan di berbagai titik strategis guna memastikan jalannya unjuk rasa berjalan tertib dan aman.