Panoramic Banten. Perekonomian DKI Jakarta diproyeksikan tumbuh sebesar 5,6% pada tahun 2025, seiring dengan peningkatan aktivitas sektor jasa, perdagangan, dan transportasi yang terus menunjukkan tren positif. Proyeksi ini disampaikan oleh Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, yang menilai bahwa momentum pemulihan ekonomi ibu kota masih terjaga kuat di tengah ketidakpastian global.
 
Kepala Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta, Destry Wibowo, menyebutkan bahwa pertumbuhan ini ditopang oleh stabilitas harga, peningkatan konsumsi rumah tangga, serta ekspansi investasi swasta di sektor infrastruktur dan teknologi. “Tren digitalisasi UMKM dan peningkatan pariwisata domestik menjadi faktor utama yang mendorong permintaan di berbagai sektor jasa. Kami optimistis target 5,6% dapat dicapai, bahkan berpotensi lebih tinggi,” ujarnya dalam konferensi ekonomi regional di Jakarta.
 
Selain itu, sektor transportasi dan logistik diperkirakan akan mengalami lonjakan signifikan berkat penyelesaian sejumlah proyek besar seperti MRT Fase 2A, LRT Jabodebek tahap pengembangan, serta perluasan Pelabuhan Tanjung Priok. Aktivitas ekspor-impor melalui Jakarta juga menunjukkan pemulihan, terutama di bidang manufaktur ringan dan produk elektronik. Hal ini turut memperkuat posisi Jakarta sebagai pusat perdagangan utama di Asia Tenggara.
 
Meski demikian, sejumlah tantangan masih membayangi. Inflasi pangan dan harga sewa properti menjadi faktor yang perlu diwaspadai, terutama menjelang akhir tahun. Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Fadli Ananda, menilai bahwa konsistensi pemerintah daerah dalam menjaga iklim investasi dan efisiensi birokrasi akan menentukan keberlanjutan pertumbuhan tersebut. “Stabilitas ekonomi Jakarta tidak bisa dilepaskan dari peran sektor swasta dan inovasi digital yang mendorong efisiensi ekonomi perkotaan,” katanya.
 
Dengan berbagai sinyal positif tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan peningkatan indeks daya saing kota serta pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Upaya untuk memperluas lapangan kerja, memperkuat ekonomi kreatif, dan mendorong kolaborasi publik-swasta terus digalakkan. Bila tren pertumbuhan ini konsisten, Jakarta diprediksi tetap menjadi motor utama perekonomian nasional pada 2025, sekaligus simbol transisi menuju kota global yang berkelanjutan.